My video, please watching this and i hope you like this ;)

Sabtu, 31 Maret 2012

BAHASA ARAB : kalimah al-jumlah


A. Pengertian Kalimah dan Macam-macamnya
1. Pengertian Kalimah
Kalimah adalah Kumpulan kata-kata. Atau lapazd yang menunjukkan makna yang mufrod (Tunggal).
2. Macam-macam Kalimah
Kalimah terbagi atas tiga macam yaitu :
- Isim (Kata benda)
- Fi’il (Kata kerja)
- Dan huruf
B. Pengertian Isim dan ciri-cirinya
1. Pengertian Isim
Kalimah Isim adalah kata yang menunjukkan makna mandiri dan tidak diikuti dengan pengertian zaman (waktu atau setiap lapazd/ bunyi yang disebut manusia, hewan, tumbuhan, kata benda dan lain-lain). Dengan kata lain isim itu ialah kata benda.
2. Ciri-ciri Isim
Adapun tanda-tanda atau ciri-ciri dari isim ialah yaitu dapat diketahui melalui tanwin (, khafadh, huruf khafadh dan dengan melalui lam alif.
C. Pengertian Isim Muzakkar, Muannats dan contoh-contohnya
1. Isim Muzakkar
a) Pengertian Isim Muzakkar (مَذَكَر)
Isim Muzakkar Adalah kata benda yang menunjukkan laki-laki (maskulin) baik manusia, binatang, benda-benda mati yang masuk dalam kategori mudzakar,
b) Contoh-contoh Muzakkar
Contoh
Muhammad مُحَـدٌ
Meja Tulis مَكْتَبٌ
Kuda حِصَــانٌ
Masjid اَلْمَسْجِدُ
Lampu اًلْمِصْبَـاحُ
2. Isim Muannats
a) Pengertian Isim Muannats
Adalah kata benda yang menunjukkan makna perempuan (feminine) baik manusia, binatang, benda-benda mati yang masuk dalam kategori mu’annats
b) Contoh-contoh Muannats
Aisyah عائشةُ
Ayam betina الدُّجِاجَةُ
Matahari الشَّمْشُ
Pustaka ﺔﺑﺘﮑﻤﻠﺍ
Madinah مـديْـنـــــــــة
D. Pengertian Fi’il dan macam-macamnya
1. Pengertian Fi’il
Fi’il ialah kalimah (kata) yang menunjukkan makna mandiri dan disertai dengan pengertian zaman. Dengan kata lain Fi’il ialah kata kerja.
2. Macam-macam Fi’il
Menurut waktu terjadinya Fi’il terbagi atas tiga bagian yaitu :
- Fi’il Madhi (waktu lalu/lampau atau telah terjadi).
- Fi’il Mudharik (waktu sekarang atau sedang terjadi).
- Fi’il Amar (waktu mendatang atau akan terjadi).
E. Pengertian, ciri-ciri dan contoh-contoh Fi’il :
1. Madhi
a) Pengertian Fi’il Madhi
Fi’il Madhi ialah lapadz yang menunjukkan kejadian (perbuatan) yang telah berlalu dan selesai. Alamatnya ialah sering dimasuki ta tanits yang di-sukun-kan
b) ciri-ciri Fi’il Madhi
ciri-ciri dari Fi’il madhi ialah huruf akhir selamanya di-fathah-kan
c) contoh-contoh Fi’il Madhi
ﻝﺟﺮﻠﺍ ﻒﻘﻮ laki-laki itu berhenti
ﺐﺎﺗﮑﻟﺍﻉﺎﻀ buku itu hilang
ﺔﻋﺎﺴﻟﺍﺕﻗﺪ jam berbunyi
ﺖﻧﺒﻠﺍﺖ ﺀﺎﺠ anak perempuan itu datang
ﺐﻼﮑﻠﺍﻰﺮﺠ anjing itu berlari
2. Mudharik
a) Pengertian Fi’il Mudharik
Fi’il Mudhari’ ialah lapadz yang menunjukkan kejadian (perbuatan) yang sedang berlangsung dan yang akan datang, Alamatnya ialah sering dimasuki sin, saufa, lam, dan lan.
b) ciri-ciri Fi’il Mudharik
ciri-ciri dari Fi’il Mudharik yaitu fi’il yang diawali dengan salah satu huruf zaidah yaitu hamzah, nun, ya, ta dan selamanya di-rafa’-kan kecuali dimasuki amil yang me-nashab-kan atau yang men-jazm-kan maka harus disesuaikan dengan amilnya
c) contoh-contoh Fi’il Mudharik
ﺉﺩﻴ ﻞﺳﻏﺍ saya mencuci tangan
ﻲﺒﺎﻳﺜ ﺲﺑﻠ ﺍ saya memakai pakaian
ﺓﺭﻜﻠﺍﺎﺒ ﺐﻌﻟﻨ kami bermain bola
ﻝﻭﻗﺣﻠﺍﻰﻔ ﻰﺷﻣﻨ kami berjalan di ladang
ﺐﻟﮑﻟﺍ ﺢﺒﻨﻴ anjing sedang menggonggong
3. Amar
a) Pengertian Fi’il Amar
Fi’il Amar ialah lapadz yang menunjukkan kejadian (perbuatan) yang akan dilakukan pada masa yang akan datang, Alamatnya ialah sering diberi ya mu’annats mukhathabah dan menunjukkan makna thalab (tuntutan).
b) ciri-ciri Fi’il Amar
ciri-ciri dari Fi’il Amar ialah selamanya di-jazm-kan (huruf akhirnya)
c) contoh-contoh Fi’il Amar
ﺓﺮﮐﻟﺍﺎﺒ ﺐﻌﻠﺍ bermainlah dengan bola itu
ﻚﺒﺎﻳﺛ ﻒﻆﻨ bersihkan pakaianmu
ﺭﻳﺴﻠﺍﻰﻔ ﻞﻬﻣﺗ santai saja jalannya
ﻚﻃﻗ ﻢﻌﻄ ﺍ makanlah
ﺭﮑﺑﻤ ﻡﻨ tidurlah segera
F. Contoh-contoh Kalimat Fi’il Lazim menjadi fi’il Muta’addi dan Fi’il Maklum Menjadi Fi’il Majhul
1. Contoh-contoh Kalimat Fi’il Lazim menjadi fi’il Muta’addi
2. Contoh-contoh Kalimat Fi’il Maklum Menjadi Fi’il Majhul
ﺲﺮ ﺪﻠﺍ ﻲﻠﻋ ﺏﺗﮐ
® ﺲﺮ ﺪﻠﺍ ﺏﺗﮐ
(Ali Menulis Pelajaran) (Pelajaran Ditulis)
ﻦﺁﺭﻗﻠﺍ ﺪﻣﺤﺍ ﺃﺮﻗ
® ﻦﺁﺭﻗﻠﺍ ﺃﺮﻗ
(Ahmad Membaca Al-qur’an) (Al-qur’an dibaca)
ﺓﺪﺭ ﺪﻟﺍ ﺪﻴﺯ ﻒﻄﻘ
® ﺓﺪﺭ ﺪﻟﺍ ﻒﻄﻘ
(Zaid Memetik Mawar) (Mawar di petik)
ﺏﻠﮑﻟﺍ ﻥﺴﺤ ﺐﺭﻀ
® ﺏﻠﮑﻟﺍ ﺐﺭﻀ
(Hasan Memukul Anjing) (Anjing dipukul)
ﺐﺎﺑﻟﺍ ﻲﻠﻋ ﻞﻔﻗ
® ﺐﺎﺑﻟﺍ ﻞﻔﻗ
(Ali Menutup Pintu) (Pintu ditutup)
G. Pengertian Fi’il Soheh dan Mut’ah dan Macam-macamnya
1. Fi’il Soheh
a) Pengertian Fi’il Soheh
Fi’l soheh adalah sesuatu kata kerja yang tidak terdapat huruf-huruf yang tiga yaitu : ﻱﻭ ﺃ (atau huruf ilat)
b) Macam-macam Fi’il Soheh
- Fi’il salim yakni Fi’il denngan huruf aslinya tidak berupa hamzah atau tidak mudha’af (dobel)
- Fi’il Mahmuz yakni Fi’il yang salah satunya hurufnya berupa huruf illat Berdasarkan huruf illatnya Fi’il illat terbagi atas :
  1. Mahmuz Fa’ yaitu yang apabila huruf awalnya (fa’ fi’il) kata kerja berupa hamzah.
  2. Mahmuz ‘Ain yaitu yang apabila huruf kedua (‘Ain Fi’il) kata kerja berupa hamzah.
  3. Mahmuz Lam yaitu apabila huruf akhir (Lam Fi’l) kata kerja berupa hamzah
- Fi’il Mudha’af adalah kata yang huruf kedua (‘Ain Fi’il) dan huruf ketiga (Lam Fi’il) berupa huruf yang sama kemudian ditasydidkan.
2. Fi’il Mu’tal
a) Pengertian Fi’il Mu’tal
Fi’il Mu’tal adalah Fi’il yang huruf aslinya berupa huruf iIlat.
b) Macam-macam Fi’il Mu’tal
- Fi’il Mitsal adalah kata yang Fa Fi’il (huruf pertama) berupa wawu (ﻭ) disebut mitsal wawi atau berupa ya (ﻱ) disebut Mitsal Ya’I.
- Fi’il Ajwaf, Fi’il ini terdiri dari dua macam :
  1. Ajwaf wawi yaitu kata yang huruf keduanya berupa huruf ﻭ.
  2. Ajwaf Ya’i yaitu kata yang huruf keduanya (ﻉ) berupa huruf ya (ﻱ).
- Fi’il Naqish yaitu kata kerja yang huruf ketiga (lam Fi’il) berupa wawu atau ya. FI’il ini terbagi atas dua macam :
- Naqish wawi kata yang huruf ketiganya berupa wawu.
- Naqish naqish ya’I kata yang huruf ketiganya berupa ya.
- Fi’il lafif mafruq yaitu kata kerja yang huruf pertamanya (fa’ fi’il) berupa wawu dan huruf ketiganya berupa ya.
- Fi’il lafif mafrun kata kerja yang huruf keduanya (‘ain fi’il) berupa wawu dan huruf ketiganya berupa ya.
H. Contoh-contoh Kalimat yang menggunakan Jumlah Ismiah dan Jumlah Fi’liyah
1. Contoh-contoh Kalimat yang menggunakan Jumlah Ismiah
2. Contoh-contoh Kalimat yang menggunakan Jumlah Fi’liyah
















Kalimah-kalimah dalam Bahasa Arab, diringkas menjadi tiga macam:
1. Kalimah Fiil (الفِعْلُ) = Kata kerja
2. Kalimah Isim (الإِسْمُ) = Kata Benda
3. Kalimah Harf (الحَرْفُ) = Kata Tugas.
Khusus untuk Kalimah Fi’il, bisa dimasuki: قد, س, سوف, Amil Nashob ان dan saudara-saudaranya, Amil Jazm, Ta’ Fa’il, Ta’ Ta’nits Sakinah, Nun Taukid, Ya’ Mukhotobah.
Khusus untuk Kalimah Isim, bisa dimasuki: Huruf Jar, AL, Tanwin, Nida’, Mudhof, Musnad.
Khusus untuk Kalimah Harf, terlepas dari suatu yang dikhusukan kepada Kalimah Fiil dan Kalimah Isim.
Menurut wazannya, asal Kalimah terdiri dari tiga huruf, 1. Fa’ fi’il, 2. ‘Ain Fi’il, 3. Lam Fi’il (َفَعَل). Apabila ada tambahan asal, maka ditambah 4. Lam fi’il kedua (َفَعْلَل). Apabila ada tambahan huruf bukan asal. maka ditambah pula pada wazannya dengan huruf tambahan yang sama, semisal  ٌمُسْلِم ada tambahan huruf Mim didepannya, maka ikut wazan مُفْعِلٌ.
Fi’il Madhi, Fi’il Mudhari’, Fi’il Amar
Kata kerja atau Kalimah F’il terbagi tiga:
1. Fi’il Madhi – Kata kerja Bentuk Lampau:
Kata kerja menunjukkan kejadian bentuk lampau, sebelum masa pembicara. Seperti قَرَأَ “Telah membaca”. Tanda-tandanya adalah dapat menerima Ta’ Fa’il dan Ta’ Ta’nits Sakinah. Seperti قَرَأْتُ “Aku telah membaca” dan قَرَاَتْ “Dia (seorang perempuan) telah membaca”.
2. Fi’il Mudhori’ – Kata kerja bentuk sedang atau akan:
Kata kerja menunjukkan bentuk kejadian saat berlangsung atau akan berlangsung, di masa pembicara atau setelahnya.
Dapat dipastikan kejadian itu terjadi saat berlangsung dengan dimasukkannya Lam Taukid dan Ma Nafi. Seperti:
قَالَ إِنِّي لَيَحْزُنُنِي أَنْ تَذْهَبُوا بِهِ
Berkata Ya’qub: “Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku
وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ
…Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati…
Dapat dipastikan kejadian itu terjadi akan berlangsung dengan dimasukkannya س, سوف, لن, أن, ان. Seperti:
سَيَصْلَى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ
Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.
وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَى
dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya).
قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنظُرْ إِلَيْكَ قَالَ لَن تَرَانِي
berkatalah Musa: “Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau.” Tuhan berfirman: “Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku
وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
وَإِن يَتَفَرَّقَا يُغْنِ اللَّهُ كُلاًّ مِّن سَعَتِهِ
Jika keduanya bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan kepada masing-masingnya dari limpahan karunia-Nya.
Tanda-tanda Fi’il Mudhori’ adalah: bisa dimasuki لَمْ seperti contoh: لَمْ يَقْرَأْ artinya: tidak membaca. Ciri-ciri Kalimah Fi’il Mudhari’ adalah dimulai dengan huruf Mudhoro’ah yang empat yaitu أ – ن – ي – ت disingkat menjadi أنيت.
Huruf Mudhara’ah Hamzah dipakai untuk Mutakallim/pembicara/orang pertama tunggal/Aku. contoh أضرب
Huruf Mudhara’ah Nun dipakai untuk Mutakallim Ma’al Ghair/pembicara/orang pertama jamak/Kami. contoh نضرب
Huruf Mudhara’ah Ya’ dipakai untuk Ghaib Mudzakkar/orang ketiga male, tunggal, dual atau jamak/dia atau mereka. contoh يضرب, يضربان, يضوبون, يضربن
Huruf Mudhara’ah Ta’ dipakai untuk Mukhatab secara Mutlaq/orang kedua male atau female, juga dipakai untuk orang ketiga female tunggal dan dual. contoh تضرب, تضربا, تضربون , تضربين, تضربن
3.  Fi’il Amar – Kata kerja bentuk perintah :
Kata kerja untuk memerintah sesuatu yang dihasilkan setelah masa pembicara. contoh: اقْرأْ = bacalah.
Tanda-tandanya adalah dapat menerima Nun Taukid beserta menunjukkan perintah. contoh اقْرَأَنَّ = sungguh bacalah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar