My video, please watching this and i hope you like this ;)

Minggu, 01 April 2012

ARTI PENTING FILSAFAT DALAM PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN




Dalam wikipedia dijelaskan bahwa pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan inderawi.

Artinya ketika seseorang menggunakan salah satu dari kelima indera yang dimilikinya, kemudian ia mendapatkan sesuatu yang belum pernah ia ketahui sebelumnya, maka pada hakikatnya ia telah mendapatkan pengetahuan yang baru. Misalnya, ketika seorang anak kecil memetik bunga lalu kemudian diciumnya bunga itu, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang aroma bunga tersebut. Dari contoh ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan bersifat spontan dan langsung.

Ketika suatu pengetahuan yang bersifat spontan dan langsung tersebut disusun dan dibakukan secara sistematis sehingga isinya dapat dipertanggungjawabkan, atau dapat pula dikritik atau dibela, maka kemudian lahirlah ilmu pengetahuan atau sains.

Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang metodis, sistematis, koheren tentang suatu bidang tertentu atas realitas/ kenyataan.artinya, terdapat perbedaan yang mendasar antara pengetahuan (knowledge) denan ilmu pengetahuan (science) yaitu, bahwa pengetahuan lebih berkarakteristik spontan sedangkan ilmu pengetahuan lebih sistematis.

Filsafat diambil dari kata “philosophia” yang artinya pencinta kebijaksanaan. Atau dengan kata lain filsafat dapat pula diartikan sebagai ilmu. Lebih lanjut dalam wikipedia disebutkan bahwa filsafat dapat dikatakan sebagai studi yang mempelajari seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis.
Pada permulaannya, filsafat dan ilmu pengetahuan adalah hal yang satu, filsafat mencakup segala ilmu pengatahuan yang ada. Namun kemudian pada perkembangannya ilmu-ilmu pengetahuan melepaskan diri dari filasafat. Meskipun demikian antara filsafat dan ilmu pengetahuan masih memiliki hubungan yang dekat, karena keduanya sebenarnya merupakan pengetahuan yang metodis, sistematis, koheren dan mempunyai
obyek material dan formal.

Yang membedakan antara filsafat dengan ilmu pengetahuan adalah bahwa filsafat mencakup segala macam pengetahuan dan mempelajari segala bentuk realitas, sedangkan ilmu pengetahuan hanya membatasi wilayahnya dengan hanya membahas satu realitas tertentu saja. Sehingga dapat dikatakan bahwa filsafat merupakan induk dari segala ilmu atau mater scientiarium . Lalu apa yang diperbuat filsafat dalam perkembangan ilmu pengetahuan?

Nuchelmans (1982), mengemukakan bahwa dengan munculnya ilmu pengetahuan alam pada abad ke 17, maka mulailah terjadi perpisahan antara filsafat dan ilmu pengetahuan. Koento Wibisono (1999), filsafat itu sendiri telah mengantarkan adanya suatu konfigurasi dengan menunjukkan bagaimana “pohon ilmu pengetahuan” telah tumbuh mekar-bercabang secara subur. Masing-masing cabang melepaskan diri dari batang filsafatnya, berkembang mandiri dan masing-masing mengikuti metodologinya sendiri-sendiri.

Karena hal itulah maka seringkali terjadi benturan antara ilmu yang satu dengan ilmu yang lain. Dan untuk menjembatani gap yang terjadi, maka , dibutuhkan suatu bidang ilmu yang dapat menjembatani serta mewadahi perbedaan yang muncul. Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Immanuel Kant bahwa filsafat merupakan bidang ilmu yang mampu menunjukkan batas-batas dan ruang lingkup pengetahuan manusia secara tepat.

Filsafat berusaha untuk mengatur hasil-hasil dari berbagai ilmu-ilmu khusus kedalam suatu pandangan hidup dan pandangan dunia yang tersatupadukan, komperhensif dan konsisten. Artinya tidak ada dua pandangan dalam dua buah ilmu yang berbeda yang saling kontradiksi.

Filsafat juga berupaya untuk mengarahkan aspek aksiologis, yaitu untuk apa ilmu tersebut digunakan atau diaplikasikan. Filsafat yang secara harafiah berarti “cinta pada kebijaksanaan”, mengarahkan ilmu-ilmu pengetahuan agar diterapkan secara bijaksana dan didasarkan pada nilai-nilai perikemanusiaan, bukan sebaliknya, yaitu menyengsarakan umat dan menimbulkan kekacauan.

Oleh karena itu ketika suatu ilmu pengetahuan sudah mulai menanggalkan tujuannya untuk membantu hajat hidup orang banyak, maka haruslah dikembalikan kepada filsafat sehingga ilmu pengetahuan tersebut kembali ke “jalan yang lurus”. Oleh sebab hakikat ilmu pengetahuan yang senantiasa membawa kepda kesejahteraan, maka filsafat senantiasa terus berkembang seiring dengan berkembangnya peradaban umat manusia.

Salah seorang tokoh pertanian di Jepang berkata, "Sebelum seorang peneliti menjadi peneliti mereka harus menjadi filsuf. Mereka harus memperhitungkan tujuan manusia, apa yang seharusnya kemanusiaan ciptakan. Dokter harus menentukan dahulu pada tingkat paling dasar apa yang manusia perlukan untuk hidup".

Tanpa filosofi yang kuat, seringkali manusia mengejar hasil untuk jangka pendek dengan menciptakan kerusakan fatal di masa depan. Sang ahli tersebut memberikan contoh betapa kerusakan fatal telah terjadi pada tanah di lahan pertanian akibat pembajakan, penggunaan pupuk, dan pestisida hanya dalam satu generasi. Sementara filsafat pertanian leluhur telah memberikan persediaan makanan selama ribuan tahun dengan keadaan tanah yang semakin subur.

Filsafat dan ilmu pengetahuan berinteraksi dengan baik. Filsafat dewasa ini tidak dapat berkembang dengan baik jika terpisah dari ilmu. Ilmu tidak dapat tumbuh dengan baik tanpa kritik dari filsafat.
Michael Whiteman (dalam Koento Wibisono dkk.1997), bahwa ilmu kealaman persoalannya dianggap bersifat ilmiah karena terlibat dengan persoalan-persoalan filsafati sehingga memisahkan satu dari yang lain tidak mungkin. Sebaliknya, banyak persoalan filsafati sekarang sangat memerlukan landasan pengetahuan ilmiah supaya argumentasinya tidak salah
Jujun S. Suriasumantri (1982:22), –dengan meminjam pemikiran Will Durant– menjelaskan hubungan antara ilmu dengan filsafat dengan mengibaratkan filsafat sebagai pasukan marinir yang berhasil merebut pantai untuk pendaratan pasukan infanteri. Pasukan infanteri ini adalah sebagai pengetahuan yang diantaranya adalah ilmu. Filsafatlah yang memenangkan tempat berpijak bagi kegiatan keilmuan. Setelah itu, ilmulah yang membelah gunung dan merambah hutan, menyempurnakan kemenangan ini menjadi pengetahuan yang dapat diandalkan. Berikut terpapar jelas hubungan atau relasi antara ilmu pengetahuan dan filsafat yang dikutip dari Drs. Agraha Suhandi, 1992


Ilmu
Filsafat
1.     Mencoba merumuskan jawaban pertanyaan
2.     Segi-segi yang dipelajari dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti
3.     Obyek penelitian yang terbatas
4.     Tidak menilai obyek dari suatu sistem nilai tertentu.
5.     Bertugas memberikan jawaban
1.     Mencoba merumuskan pertanyaan atas jawaban
2.     Mencari prinsip-prinsip umum, tidak membatasi segi pandangannya bahkan cenderung memandang segala sesuatu secara umum dan keseluruhan
3.     Keseluruhan yang ada
4.     Menilai obyek renungan dengan suatu makna, misalkan , religi, kesusilaan, keadilan dsb.
5.     Bertugas mengintegrasikan ilmu-ilmu

Filsafat membantu ilmu pengetahuan untuk bersikap rasional dalam mempertanggungjawabkan ilmunya. Pertanggungjawaban yang dimaksud adalah bahwa semua ilmu pengetahuan harus terbuka terhadap pertanyaan dan bantahan serta sangkalan. Dan kesemuanya itu harus ditanggapi dengan argument-argumen yang sifatnya obyektif, atau dapat dimengeri secara intersubyektif (oleh semua pihak). Filsafat adalah ilmu yang mencintai dan terus mencari kebijaksanaan.. Filsafat adalah pengetahuan mengenai semua hal yang didapat melalui penalaran atau akal budi. Ia mencari dan menjelaskan hakekat dari segala sesuatu dengan tetap mengedepankan aspek rasionalitas.

Daftar Pustaka :
www.uny.ac.id/akademik/sharefile/files/29042007194900_soal_filsafat.rtf
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080210195039AALlGcC
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/13/hubungan-antara-filsafat-dengan- ilmu/
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengetahuan
http://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat



Tidak ada komentar:

Posting Komentar