My video, please watching this and i hope you like this ;)

Sabtu, 14 April 2012

VOWELS - teach pronunciation-pendidikan bahasa Inggris


Further ideas for activities

We saw in chapter 1 that vowels are articulated when a voiced airstream is shaped using the tongue and the lips to modifybthe overall shape of the mouth. English speakers generally use twelve pure vowels and eight diphthongs,
If you try saying /i/e/ae/ dll . . out load,you should be able to feel that your tongue changes position in your mouth,yet it doesn’t actually obstruct the airflow.try moving smoothly from one sound to the next,without stopping.you will also be aware of the shape of your lips changing,and your lower jaw moving.it is these basic  movements which give vowels their chief characteristics.
It is important to keep In mind what it is exactly which makes a phoneme valid as aunit for analysis; the distinctions  between phonemes hold,in that they are units which differentiate between word meanings. In the previous chapter we looked  at minimal pairs,such as soap and soup to illustrate this principle.
It is useful to mention here too one of the principles behind  phonemic analys: it was mentioned  in chapter 1 that we may pronounce particular sounds in different ways.your pronounciation  of/r/may be slightly different to mine,yet we manage to understand each other .these two different pronounciations of/r/ are known as allophones. (allophones are usuallyindicated by being enclosed in square brackets) though there may be subtle differences in articulation,they do not lead to a change of meaning. In phonemic transcription,each symbol is therefore used as a representation of the “principal” sound of a “family’ of similar sound. Such subtle differences are not important for the classroom and so we will concentrate on general  descriptions for vowels sounds.

Kamis, 12 April 2012

RINGKASAN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR


A.ringkasan makalah presentasi kelompok


BAB VII
Diagnosis Kesulitan Belajar

A. Pengertian Diagnosis Kesulitan Belajar
Diagnosis merupakan istilah yang diadopsi dari bidang medis. Menurut Thorndike dan Hagen (Abin S.M., 2002 : 307), diagnosis dapat diartikan sebagai :
1. Upaya atau proses menemukan kelemahan atau penyakit (weakness, disease) apa yang dialami seseorang dengan melalui pengujian dan studi yang seksama mengenai gejala-gejalanya (symtoms).
2. Studi yang seksama terhadap fakta tentang suatu hal untuk menemukan karakteristik atau kesalahan-kesalahan dan sebagainya yang esensial;
3.   Keputusan yang dicapai setelah dilakukan suatu studi yang saksama atas gejala-gejala atau fakta-fakta tentang suatu hal.
Dari ketiga pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa di dalam konsep diagnosis, secara implisit telah tercakup pula konsep prognosisnya. Dengan demikian dalam proses diagnosis bukan hanya sekadar mengidentifikasi jenis dan karakteristiknya, serta latar belakang dari suatu kelemahan atau penyakit tertentu, melainkan juga mengimplikasikan suatu upaya untuk meramalkan kemungkinan dan menyarankan tindakan pemecahannya.
Dan dalam kaitannya dengan Bimbingan dan Konseling, Bruce Shertzer dan Shelley C. Stone ( 1980 : 310 ) dan Hansel ea.al (1977 : 371 ) mengemukakan bahwa “Diagnosis merupakan upaya untuk mengenal dan memahami klien sehingga upaya –upaya yang dilakukan selanjutnya dalam pelaksanaan konseling dapat lebih terarah”.
Syahril (1991 : 45 ) mengemukakan bahwa “Diagnosis kesulitan belajar itu merupakan usaha untuk meneliti kasus, menemukan gejala, penyebab dan menemukan serta menetapkan kemungkinan bantuan yang akan diberikan terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar"
Menurut Burton, seorang siswa dapat juga diduga mengalami kesulitan belajar kalau yang bersangkutan menunjukan kegagalan tertentu dalam mencapai tujuan belajarnya. Kegagalan belajar ini, seperti siswa dalam batas tertentu tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan minimal dalam pengajaran tertentu, siswa tidak dapat mencapai prestasi yang semenstinya sesuai dengan potensinya, siswa gagal kalau tidak dapat mewujudkan tugas –tugas perkembangannya, dan lain –lain.
Bila kegiatan diagnosis diarahkan pada masalah yang terjadi pada belajar, maka disebut sebagai diagnosis kesulitan belajar. Melalui diagnosis kesulitan belajar gejala-gejala yang menunjukkan adanya kesulitan dalam belajar diidentifikasi, dicari faktor-faktor yang menyebabkannya, dan diupayakan jalan keluar untuk memecahkan masalah tersebut.

B. Tujuan Diagnosa Kesulitan Belajar
1. Tujuan Bagi Siswa
- siswa memahami dan mengetahui kekeliruannya
- siswa memperbaiki kesalahannya
- siswa dapat memilih cara atau metode untuk memperbaiki kesalahannya
- siswa dapat menguasai pelajaran dengan baik
-siswa dapat meningkatkan prestasi belajarnya
2. Tujuan Bagi Guru
- guru mengetahui kelemahan dlm proses belajar mengajar
-guru dapat memperbaiki kelemahannya tersebut

 C. Fungsi Diagnosa Kesulitan Belajar
Menentukan siswa yg mengalami kesulitan belajar, fungsi ini sangat penting karena dari sinilah dapat diketahui siswa-siswa yg perlu  mendapatkan pertolongan dengan segera dan menentukan status atau lokasi kesulitan belajar setelah diketahui bahwa siswa itu mengalami kesulitan belajar.



D.Manfaat Diagnosa Kesulitan Belajar
1. Manfaat Bagi Guru
Mengetahui peserta didik yanng sudah berhasil menguasai bahan pelajaran tertentu dan yg belum menguasai, maka dalam hal ini guru dapat memusatkan perhatiannya pada peserta didik yg belum menguasai pelajaran, dan mencari sebabnya kemudian memberikan prilaku yg teliti sehingga keberhasilannya dapat lebih ditingkatkan.
2.Manfaat Bagi Siswa
Peserta didik dapat mengatahui keberhasilannya dengan mengikuti pembelajaran diagnosanya.

E. Faktor Diagnosa Kesulitan Belajar
1.Faktor  Internal
Faktor  yang berasal dari dlm diri mahasiswa.
Ada dua faktor yaitu faktor kejiwaan dan kejasmanian
a.Faktor Kejiwaan diantarnya :
-minat terhadapmata kuliah kurang
-motivasi belajar rendah
- rasa percaya diri kurang
-disiplin pribadi rendah
-sering meremehkan persoalan
-Sering mengalami konflik psikis
 -integritas pribadi lemah

b.Faktor  Kejasmanian
-keadaan fisik lemah
-adanya penyakit yg sulit di sembuhkan
-adanya gangguan pada fungsi indra
-kelemahan secara fisik
         
2.Faktor  Eksternal
a. faktor instrumental
-kemampuan profesional dan kepribadian dosen yg kurang memadai
-kurikulum terlalu berat bagi siswa
-program belajar dan pembelajaran yg tdk tersusun dg baik
-fasilitas belajar dan pembelajaran yg tdk sesuai dg kebutuhan
b. Faktor Lingkungan
- disentegrasi atau disharmonisasi keluarga
-lingkungan sosial kampus yg tdk kondusif
-teman-teman bergaul yg tdk baik
-lokasi kampus yg tdk cocok untuk pendidikan

F. Pengajaran Remidial
Pembelajaran remidial merupakan layanan pendidikan yg memberikan kpd peserta didik untk memperbaiki peserta belajarnya, sehingga mencapai kriteria ketuntasan yg ditetapkan. Prinsip pembelajaran remidial juga merupakan pemberian perilaku khusus terhadap peserta didik yg mengalami hambatan pd pembelajarannya, dan remidial sesuai sifatnya sebagai pelayanan khusus antara lain :
a. Adaptif
Setiap peserta didik memiliki keunikan sendiri-sendiri, oleh krn itu program pembelajran remidial hendaknya memungkinkan peserta didik utk belajar sesuai dg kecepatan, kesempatan, dan gaya belajar.
b. Interaktif
Memungkinkan peserta didik untk secara intensif berinteraksi dg pendidik dan sumber belajar yg tersedia
c.Fleksibelitas dlm metode pembelajaran dan penilaian
d.Pemberian umpan balik sesegera mungkin
H. Praktek Pelaksanaan Diagnosis Kesulitan Belajar
Bisa dilakukan dengan dua cara yaitu : Remidial dan Pengayaan.

1.    Pengertian Pembelajaran Remedial
Proses pembelajaran merupakan suatu aktifitas yang tidak hanya sekedar penyampaian informasi dari guru kepada siswa tetapi ada interaksi antara guru dengan siswa. Menurut Gagne, pembelajaran adalah usaha guru yang bertujuan untuk menolong siswa belajar, dimana pembelajaran merupakan seperangkat peristiwa yang mempengaruhi terjadinya belajar siswa. 
Dalam keseluruhan proses belajar mengajar, pembelajaran remedial memegang peranan penting, khususnya dalam rangka pencapaian hasil belajar yang optimal. Pembelajaran remedial merupakan suatu cara atau proses yang dilakukan siswa yang mengalami kesulitan, agar siswa tersebut bisa mencapai prestasi yang memadai.
Dilihat dari segi arti katanya remedial berarti bersifat menyembuhkan, membetulkan ataupun membuat menjadi baik. Hal tersebut senada dengan Abu Ahmadi yang mendefinisikan bahwa pengajaran remedial (remedial Teaching) adalah suatu bentuk pengajaran yang membuat menjadi baik.
Proses pengajaran ini bersifat lebih khusus karena disesuaikan dengan jenis dan sifat kesulitan belajar yang dihadapi siswa. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembelajaran remedial merupakan rangkaian kegiatan lanjutan dari usaha diagnosis kesulitan belajar yang telah dilakukan. Proses bantuan ini lebih ditekankan pada usaha perbaikan, cara-cara belajar, cara mengajar, penyesuaian materi pelajaran, penyembuhan hambatan-hambatan yang dihadapi.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran remedial adalah suatu bentuk pembelajaran yang merupakan bantuan atau perbaikan seperti cara mengajar, media pelajaran, metode mengajar, materi pelajaran, lingkungan yang turut serta mempengaruhi proses belajar mengajar.

2.      Pengertian Pembelajaran Pengayaan
Secara umum pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau kegiatan peserta didik yang melampaui persyaratan minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat melakukannya.
Untuk memahami pengertian program pembelajaran pengayaan, terlebih dahulu perlu diperhatikan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang berlaku berdasar Permendiknas 22, 23, dan 24 Tahun 2006 pada dasarnya menganut sistem pembelajaran berbasis kompetensi, sistem pembelajaran tuntas, dan sistem pembelajaran yang memperhatikan dan melayani perbedaan individual peserta didik. Sistem dimaksud ditandai dengan dirumuskannya secara jelas standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang harus dikuasai peserta didik. Penguasaan SK dan KD setiap peserta didik diukur dengan menggunakan sistem penilaian acuan kriteria (PAK). Jika seorang peserta didik mencapai standar tertentu maka peserta didik tersebut dipandang telah mencapai ketuntasan.








B.
1.Peran penting atau kedudukan materi makalah saya dalam proses pembelajaran :
·       sebagai tolak ukur siswa sekaligus untuk mengetahui seberapa sulit seorang siswa dalam mengikuti proses belajar
·       langkah-langkah guru untuk mengatasi seseorang yang mengalami kesulitan belajar
2.    Aplikasi materi makalah saya dalam praktik sehari-hari yaitu :

Dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi dan pembelajaran tuntas, lazimnya guru mengadakan penilaian awal untuk mengetahui kemampuan peserta didik terhadap kompetensi atau materi yang akan dipelajari sebelum pembelajaran dimulai. Kemudian dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan berbagai strategi seperti ceramah, demonstrasi, pembelajaran kolaboratif/kooperatif, inkuiri, diskoveri, dsb. Melengkapi strategi pembelajaran digunakan juga berbagai media seperti media audio, video, dan audiovisual dalam berbagai format, mulai dari kaset audio, slide, video, komputer multimedia, dsb. Di tengah pelaksanaan pembelajaran atau pada saat kegiatan pembelajaran sedang berlangsung, diadakan penilaian proses dengan menggunakan berbagai teknik dan instrumen dengan tujuan untuk mengetahui kemajuan belajar serta seberapa jauh penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah atau sedang dipelajari. Penilaian proses juga digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran bila dijumpai hambatan-hambatan.
Pada akhir program pembelajaran, diadakan penilaian yang lebih formal berupa ulangan harian. Ulangan harian dimaksudkan untuk menentukan tingkat pencapaian belajar, apakah seorang peserta didik gagal atau berhasil mencapai tingkat penguasaan kompetensi tertentu. Penilaian akhir program ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan apakah peserta didik telah mencapai kompetensi (tingkat penguasaan) minimal atau ketuntasan belajar seperti yang telah dirumuskan pada saat pembelajaran direncanakan.
Jika ada peserta didik yang lebih mudah dan cepat mencapai penguasaan kompetensi minimal yang ditetapkan, maka sekolah
perlu memberikan perlakuan khusus berupa program pembelajaran pengayaan. Pembelajaran pengayaan merupakan pembelajaran tambahan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan pembelajaran baru bagi peserta didik yang memiliki kelebihan sedemikain rupa sehingga mereka dapat mengoptimalkan perkembangan minat, bakat, dan kecakapannya. Pembelajaran pengayaan berupaya mengembangkan keterampilan berpikir, kreativitas, keterampilan memecahkan masalah, eksperimentasi, inovasi, penemuan, keterampilan seni, keterampilan gerak, dsb. Pembelajaran pengayaan memberikan pelayanan kepada peserta didik yang memiliki kecerdasan lebih dengan tantangan belajar yang lebih tinggi untuk membantu mereka mencapai kapasitas optimal dalam belajarnya.

3.    Permasalahan belajar siswa seringkali karena faktor kepercayaan diri (PD) dan disiplin siswa yang rendah,cara untuk meningkatkannya yaitu :
·       Siswa menyadari bahwa apa yang ada di dirinya itu karunia Alloh yang harus di syukuri
·       Berusaha bergaul baik dengan teman-teman dan guru
·       Jangan malu-malu untuk mengungkapkan pendapat
·       Mempunyai jiwa yang berani,positif dan percayadiri
·       Siswa di ajari untuk disiplin oleh guru dan di nasehati dengan kalimat-kalimat yang di pahami oleh siswa
·       Tanamkan contoh-contoh yang membangun pada siswa
4.    Mengapa perlu menganalisis kesulitan belajar pada siswa :
Karena proses ini digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran bila dijumpai hambatan-hambatan pada siswa dan guru juga mengetahui sertalangsung memberi penanganan sesuai dengan porsi kekurangan siswa itu sendiri.
5.    Faktor hubungan sosial siswa perlu di analisis dalam kegiatan DKB :
Karena di dalam DKB terdapat faktor internal yang di dalamnya ada faktor kejiwaan dan jasmani, kejiwaan berarti ada pada diri siswa yang melekat dalam batin, jika siswa kesulitan dalam faktor hubungan sosial maka perlu juga di analisis dalam kegiatan diagnosis kesulitan belajar, karena keduanya sangat erat.
6.    Cara menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar yaitu :
·       Dosen berperan penting untuk memberi motivasi pada mahasiswa/siswa
·       Anak didik di ceritakan tentang masadepan jika kita malas belajar
·       Setelah dosen memberi gambaran tentang masadepan pasti anak didikpun akan termotivasi belajar untuk menggapai cita-cita

Rabu, 11 April 2012

memo

menerima itu gampang tapi mengerti itu sulit, wahai kehidupan dengan kesempurnaan yang ada,aku ingin bertanya apa seperti inikah sebuah kehidupan yang sungguh menguras hati,fikiran?meski dalam hidup kita di tuntut untuk menghadapi entah itu dalam keadaan apapun.
tugas manusia pada dasarnya berat,dalam keadaan tidurpun ternyata manusia tidak diam,fikiran yang seharusnya beristirahat tapi terus saja berpetualang lantas dengan apakah kita harus berhenti di dalam kondisi yang tenang, dan bahwasanya kita butuh seorang dewa yang bisa membantu kita dalam segala bentuk a papun. mulai dari memberi kekuatan,memberi lindungan dan segala kebutuhan kita yang njlimet sebagai makhluk yang katanya "sempurna" karena mempunyai akal untuk berfikir,
hmmm (kalo bahasa sms itu menarik napas) saya yakin semua orang membutuhkan semua itu, butuh seorang penguasa yang mengetahui segalanya,