Kasus
Siswa :
1. Jarang
masuk sekolah
2. Membolos
sekolah
3. Sering
terlambat masuk sekolah
4. Berbuat
anarkis,tidak menghormati guru
5. Nilai
siswa rendah terus menerus dari kelas 1 sampai kelas 4 SD
Penyebab
Kasus:
1. Jarang
masuk sekolah :
è Membantu
orangtua
è Berkelahi
dengan teman
è Takut
karena ada hafalan pelajaran
2. Membolos
sekolah :
è Bermain
dengan teman-temannya
3. Sering
terlambat masuk sekolah :
è Menunda
waktu untuk siap-siap berangkat sekolah
è Jarak
dari rumah ke sekolah jauh
4. Berbuat
anarkis,tidak menghormati guru :
è Tidak
adanya rasa hormat kepada orang lain
è Kesal
dengan guru mata pelajaran tertentu
5. Nilai
siswa rendah terus menerus dari kelas 1 sampai kelas 4 SD
è IQ
siswa rendah
è Tidak
mau belajar
è Siswa
tidak mempunyai motivasi untuk lebih maju
è Masalah
terpendam yang dimiliki siswa sehingga siswa tidak berkonsentrasi untuk belajar
di sekolah
Solusi
Kasus :
1. Jarang
masuk sekolah :
v Siswa
seharusnya di beri bimbingan oleh guru BK serta guru mapel dan wali kelas untuk
menasehati memberi motivasi agar kedewasaan dalam belajar muncul dan hilangnya
rasa takut serta munculnya tanggung jawab untuk menghafal mata pelajaran
tertentu yang sudah di tanggung jawabkan
kepada siswa.
v Orangtua
dapat membantu memberi motivasi,dukungan berupa kasih sayang dan waktu anak
untuk belajar dan memantau perkembangan belajar, sehingga anak bisa membagi
waktu antara sekolah dengan membantu orangtuanya.
v Siswa
di beri bimbingan oleh guru BK khususnya bahwa berkelahi dengan teman bukan
memecahkan masalah,justru berkelahi membuat masalah baru.
2. Membolos
sekolah :
v Terkadang
dalam usia yang labil anak-anak lebih suka bermain bersama teman-teman dari
pada belajar, peran guru BK dalam masalah ini sangat perlu dalam memberi
bimbingan dan konseling.
3. Sering
terlambat masuk sekolah :
v Siswa
harus mempunyai rasa tanggung jawab dalam belajar dan membagi waktu agar rating
dalam keterlambatan siswa berkurang dan menjadi siswa yang disiplin berangkat
ke sekolah.
4. Berbuat
anarkis,tidak menghormati guru :
v Dalam
kegiatan belajar mengajar Guru dan siswa harus seimbang. Adanya kerjasama yang
di jalin keduanya merupakan hasil yang paling efektif, sehingga kegiatan
belajar mengajar berjalan secara mulus.
Siswa
menghormati guru, guru mengerti siswa dalam hal pribadi maupun dalam hal
memberi dan menerima informasi dalam belajar sehingga kemungkinan adanya
konflik semakin kecil.
5. Nilai
siswa rendah terus menerus dari kelas 1 sampai kelas 4 SD:
v Anak-anak
di didik untuk mengerti dan memahami sesuatu, belajar untuk mengerti huruf dan
di bimbing untuk membaca agar di kemudian hari anak tidak terjebak dalam
realita kehidupan.
IQ
memang tidak bisa di rubah tapi dalam pengasahan otak amak bisa di latih agar
siswa lebih menjadi berfikir cepat dan cerdas.
v Jika
siswa tidak mau belajar ,peranan orangtua dan guru BK dalam membuat siswa kembali bersemangat dalam belajar sangat di
butuhkan, untuk memberi bimbingan yang lembut tapi mengena pada hati siswa,sehingga
siswa dapat mengerti dan memahami maksud dari pemberian motivasi tersebut.
v Beban
yang di derita anak-anak terbilang berat, dalam realita mereka melihat orangtua
yang kesusahan,makan seadanya ,melihat bapak-ibu bertengkar atau masalah antara
diri anak sendiri dengan teman sebayanya.
Siswa
lebih cenderung diam dan memendam perasaan sehingga menjadi beban psikologis
yang berat,masalah tersebut tidak banyak orangtua dan guru ketahui karena
kesibukan mereka.
masalah
ini seharusnya orangtua atau psikolog yang menangani dengan cara mendekati
anak-anak secara pelan dan menjadi sahabat mereka,sehingga anak dapat bercerita
tanpa rasa takut ataupun malu.
Dan
masalah yang di hadapi siswa dapat menemui jalan keluar yang baik.
izin copast- mba'
BalasHapus